LEARNING IMPLEMENTATION PLAN

for friends who need a place here that rpp smk. complete. ranging from automotive majors. audio video, networked computer engineering, electrical majors.



By : Marganda MT. Sinaga, S.Pd




Rabu, 26 Mei 2010

rpp memperbaiki sistem penerima televisi

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN



  • Mata Pelajaran : Memperbaiki/ Mereparasi Pesawat Televisi
    Kelas/ Semester : XII ( Dua belas )/ Ganjil
    Pertemuan Ke : 1 dan 2
    Alokasi Waktu : 2 x 9 x 45 menit
    Standar Kompetensi : Memperbaiki/ Mereparasi Pesawat Televisi
    Kompetensi Dasar : Mempersiapkan pekerjaan Perbaikan / Reparasi



B. TUJUAN PEMBELAJARAN

  • Siswa dapat menjelaskan spesifikasi dan cara kerja televisi
  • Siswa dapat menyebutkan kebutuhan peralatan kerja mekanis dan alat ukur listrik dan mempersiapkan bahan reparasi
  • Siswa dapat mempersiapkan tempat kerja dan membebaskannya dari kemungkinan bahaya kecelakaan.
  • Siswa dapat mempersiapkan perlengkapan keselamatan kerja dan kesehatan kerja serta langkah pengamatan dilakukan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan.


C. MATERI AJAR
Televisi pada dasarnya dibedakan menjadi dua bagian, yaitu televisi hitam putih dan televisi warna. Blok diagram rangkaian TV berwarna serta prinsip kerja pesawat televisi.
Gambar Blok diagram televise warna
AFT
PENALA
PENGUAT IF
AGC
CATU DAYA
DETEKTOR VIDEO
RANGKAIAN SUARA
SPEAKER
PENGUAT VIDEO
CRT
DEFLEKSI SINKRONISASI

Gambar 1. Blok diagram Televisi warna
1. Prinsip kerja Pesawat Televisi
Ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan obyek gambar yang biaya kita lihat dilayar kaca. Gambar yang kita lihat dilayar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Obyek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna, yaitu merah ( R = red ), Hijau ( G = green ), dan Biru ( B = Blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi ( transmitter). Pada sistem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layer kaca pada awalnya diubah dari obyek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima ( receiver ) televisi. Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang diterima menjadi obyek gambar utuh sesuai dengan obyek yang ditransmisikan. Pada televisi hitam putih gambar yang direproduksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna , semua warna alamiah yang telah dipisahkan kedalam warna dasar red, green, blue.
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran televise sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara dipancarkan oleh modulasi frekuensi ( FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal suara FM dalam televise pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan fekuensi maksimumnya bukan ± 75 KHz melainkan ± 25 KHz.

2. Peralatan kerja mekanis pada reparasi televise
Peralatan kerja mekanis pada reperasi televise adalah sbb :
- Televisi trainer
- Multitester
- Condensator meter
- Solder dan soldering atractor.

D. METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Demonstrasi
e. Praktek
f. penugasan
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I
a. Kegiatan Awal :
· Melakukan motivasi,
· Appersepsi
b. Kegiatan Inti :

  • Menjelaskan spesifikasi dan cara kerja televisi
  • Menyebutkan kebutuhan peralatan kerja mekanis dan alat ukur listrik dan mempersiapkan bahan reparasi
  • Menjelaskan serta mempersiapkan tempat kerja dan membebaskannya dari kemungkinan bahaya kecelakaan.
  • Menjelaskan serta mempersiapkan perlengkapan keselamatan kerja dan kesehatan kerja serta langkah pengamatan dilakukan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan.
    c. Penutup
    · Memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang dijelaskan
    · Menugaskan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan.

F. ALAT/ BAHAN/ SUMBER BELAJAR
a. Alat/ Bahan b. Sumber Belajar
- Televisi Trainer - Modul
- Multimeter

G. PENILAIAN
a. Indikator

  • Menyebutkan spesifikasi dan cara kerja televisi dengan tepat dan benar
  • Menyebutkan peralatan kerja mekanis dan alat ukur listrik sebelum melakukan reparasi dengan benar
  • Menjelaskan langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk mempersiapkan tempat kerja serta membebaskannya dari kemungkinan bahaya kecelakaan sebelum melakukan reparasi dengan benar
  • Menyebutkan perlengkapan keselamatan kerja dan kesehatan kerja sebelum melakukan reparasi sesuai dengan prosedur yang diberlakukan dengan benar

b. Teknik Penilaian

  • Penilaian proses belajar secara tertulis
  • Penilaian proses belajar Praktek

  1. Gambarkan blok diagram TV warna .
  2. Sebutkan peralatan kerja mekanis dan alat ukur listrik sebelum melakukan reparasi ?
  3. Jelaskan langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk mempersiapkan tempat kerja serta membebaskannya dari kemungkinan bahaya kecelakaan sebelum melakukan reparasi ?
  4. Sebutkan perlengkapan keselamatan kerja dan kesehatan kerja sebelum melakukan reparasi sesuai dengan prosedur yang diberlakukan ?

    Peralatan kerja mekanis pada reperasi televise adalah sbb :
    - Televisi trainer
    - Multitester
    - Condensator meter
    - Solder dan soldering atractor.
    Langkah-langkah yang dilakukan untuk mempersiapkan tempat kerja sebelum melakukan reperasi :
    - Meja dibersihkan sampai tidak ada benda logam yang sifatnya tidak diperlukan disekitar tempat kerja
    - Memposisikan peralatan kerja pada posisi yang benar , misalnya penempatan solder pada tempatnya.
    Perlengkapan keselamatan kerja dan kesehatan kerja sebelum melakukan reparasi
    - Alas kaki ( harus memakai alas kaki )
    - Memakai baju praktek
    - Melakukan pengecekan terhaadap perangkat kerja. Misalnya kabel-kabel penghubung atau kabel AC tidak luka atau telanjang.

Mata Pelajaran : Teknik Reparasi Pesawat Televisi
Kelas/ Semester : XII ( Dua belas )/ Ganjil
Pertemuan Ke : 3 s/d 8
Alokasi Waktu : 5 x 9 x 45 menit
Standar Kompetensi : Perbaikan Pesawat Televisi
Kompetensi Dasar : Mengamati Gejala Kerusakan Televisi

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

  • Siswa dapat menjelaskan Gejala kerusakan yang timbul pada tombol power,
  • Siswa dapat menjelaskan gejala kerusakan yang timbul pada tombol volume
  • Siswa dapat menjelaskan gejala kerusakan yang timbul pada tombol pengatur kecerahan layer
  • Siswa dapat menjelaskan gejala kerusakan yang timbul pada kontras gambar, warna,
  • Siswa dapat menjelaskan gejala kerusakan yang timbul pada pemilih saluran, antenna dan fasilitas lainnya.
  • Siswa dapat melakukan identifikasi terhadap gejala kerusakan yang timbul pada tombol power, volume, pengatur kecerahan layer, kontras gambar, warna, pemilih saluran, antenna dan fasilitas lainnya.

    C. MATERI AJAR
    Ada beberapa kerusakan yang bias mengakibatkan pesawat televise tidak dapat bekerja sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian catu daya ( power supply ) atau pada rangkaian defleksi horizontal, yakni pada osilator horizontal, rangkaian pendorong awal atau pre driver, penguat awal, dan rangkaian penguat akhir.
    Ada beberapa gejala kerusakan yang timbul pada tombol power antara lain :
    - Apakah TV mati total dan tidak ada lampu indicator yang menyala?
    - Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?
    - Apakah lampu indikator menyala tetapi TV tidak dapat dioperasikan sebagaimana mestinya?
    - Tidak ada raster tapi suara baik?
    - Kadang-kadang mati dengan sendirinya tanpa ada control
    Ada beberapa gejala kerusakan yang timbul pada tombol volume
    - Kadang-kadang volume besar atau kecil dengan sendirinya tanpa ada control
    - Volume nol ( kecil ) sama sekali dan tidak dapat dibesarkan
    - Volume besar sama sekali dan tidak dapat dikecilkan
    - Suara tidak ada sama sekali

    Ada beberapa gejala kerusakan yang timbul pada tombol pengatur kecerahan layar
    - Pengaturan terang gelap tidak terkendali
    - Tegangan tinggi tidak dapat diatur ( flyback)

    Ada beberapa gejala kerusakan yang timbul pada tombol pengatur kontras gambar
    - Ketajaman gambar tidak terkendali
    - Sistem program pengendalian ketajaman terganggu.

    Ada beberapa gejala kerusakan yang timbul pada tombol pemilih saluran, antenna.
    - Terminal soket tuner rusak atau putus
    - Sistem instalasi kabel antenna terganggu atau putus
    - Jika antena memakai penguatan atau poster, poster terganggu

    A. METODE PEMBELAJARAN
    a. Ceramah
    b. Tanya jawab
    c. Diskusi
    d. Demonstrasi
    e. Praktek
    f. Penugasan

    E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
    Pertemuan I
    a. Kegiatan Awal :
    · Melakukan motivasi,
    · Appersepsi

    b. Kegiatan Inti
    · Menjelaskan Gejala kerusakan yang timbul pada tombol power,
    · Menjelaskan gejala kerusakan yang timbul pada tombol volume
    · Menjelaskan gejala kerusakan yang timbul pada tombol pengatur kecerahan layer
    · Menjelaskan gejala kerusakan yang timbul pada kontras gambar, warna,
    · Menjelaskan gejala kerusakan yang timbul pada pemilih saluran, antenna dan fasilitas lainnya.
    · Melakukan identifikasi terhadap gejala kerusakan yang timbul pada tombol power, volume, pengatur kecerahan layer, kontras gambar, warna, pemilih saluran, antenna dan fasilitas lainnya.

    c. Penutup
    · Memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang dijelaskan
    · Menugaskan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan.

    F. ALAT/ BAHAN/ SUMBER BELAJAR
    a. Alat/ Bahan b. Sumber Belajar
    - Televisi Trainer - Modul
    - Multimeter
    - Kondensator meter
    - Solder dan soldering atractor, timah

    G. PENILAIAN
    a. Indikator
    · Gejala kerusakan yang timbul pada tombol power, volume, pengatur kecerahan layer, kontras gambar, warna, pemilih saluran, antenna dan fasilitas lainnya dapat dijelaskan dengan benar
    · Melakukan identifikasi terhadap gejala kerusakan yang timbul pada tombol power, volume, pengatur kecerahan layer, kontras gambar, warna, pemilih saluran, antenna dan fasilitas lainnya

    b. Teknik Penilaian
    · Penilaian proses belajar secara tertulis
    · Penilaian proses belajar Praktek
  1. Sebutkan dan jelaskan Gejala kerusakan yang timbul pada tombol power
  2. Sebutkan dan jelaskan gejala kerusakan yang timbul pada tombol volume
  3. Sebutkan dan jelaskan gejala kerusakan yang timbul pada tombol pengatur kecerahan layer
  4. Sebutkan dan jelaskan gejala kerusakan yang timbul pada tombol kontras gambar, warna,
  5. Sebutkan dan jelaskan gejala kerusakan yang timbul pada tombol pemilih saluran, antenna dan fasilitas lainnya.

Kunci jawaban

1. ada beberapa gejala kerusakan yang timbul pada tombol power antara lain :
- Apakah TV mati total dan tidak ada lampu indicator yang menyala?
- Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?
- Apakah lampu indikator menyala tetapi TV tidak dapat dioperasikan sebagaimana mestinya?
- Tidak ada raster tapi suara baik?
- Kadang-kadang mati dengan sendirinya tanpa ada control
2. Ada beberapa gejala kerusakan yang timbul pada tombol volume
- Kadang-kadang volume besar atau kecil dengan sendirinya tanpa ada control
- Volume nol ( kecil ) sama sekali dan tidak dapat dibesarkan
- Volume besar sama sekali dan tidak dapat dikecilkan
- Suara tidak ada sama sekali
3. Ada beberapa gejala kerusakan yang timbul pada tombol pengatur kecerahan layer
- Pengaturan terang gelap tidak terkendali
- Tegangan tinggi tidak dapat diatur ( flyback)
4. Ada beberapa gejala kerusakan yang timbul pada tombol pengatur kontras gambar
- Ketajaman gambar tidak terkendali
- Sistem program pengendalian ketajaman terganggu.
5. Ada beberapa gejala kerusakan yang timbul pada tombol pemilih saluran, antenna.
- Terminal soket tuner rusak atau putus
- Sistem instalasi kabel antenna terganggu atau putus
- Jika antena memakai penguatan atau poster, poster terganggu




PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI


RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran :Memperbaiki/ Merepasi Pesawat Televisi Kelas/ semester : XII ( Dua belas )/ Ganjil
Pertemuan Ke : 9 s/d 14
Alokasi Waktu : 5 x 9 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki/ Reparasi Pesawat Televisi
Kompetensi Dasar : Mengalokasikan Kerusakan

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Ø Siswa dapat mengklasifikasikan jenis kerusakan dengan melihat gejalanya misalnya, kerusakan pada komponen, masalah koneksitas pada PCB atau kabel, masalah pada bagian mekanik
Ø Siswa dapat mengalokasikan kerusakan pada blok diagram
Ø Siswa dapat melakukan urutan pemeriksaan sesuai dengan prosedur.
Ø Siswa dapat melakukan pengukuran dengan mengamati tegangan dengan benar

C. MATERI AJAR
Mengklasifikasikan jenis kerusakan yaitu dengan melihat ciri-ciri kerusakan yang ada pada televisi tersebut, dengan begitu kita dapat mengetahui blok rangkaian yang terganggu.
- Pengukuran tegangan kerja pada posisi ON
- Pengukuran tegangan kerja pada posisi OFF
- Mencabut komponen dan pengukurannya.
- Masalah koneksitas pada PCB adalah dengan mengukur jalur yang ada pada rangkaian tersebut apakah jalur tersebut pada kondisi baik ( tidak terputus , retak, berjamur atau teroksidasi
- Kabel terhubung dengan baik dan jumper tidak terhubung singkat
- Setelah pengecekan cirri kerusakan dapat langsung mengalokasikan kerusakan-kerusakan tersebut pada blok rangkaian.
- Pemeriksaan dimulai dengan pengukuran tegangan pengecekan jalur dan pengukuran komponen pada posisi ON dan OFF.


Dibawah ini ada beberapa contoh pengklasifikasian kerusakan pada pesawat televisi.
- Apakah TV mati total dan tidak ada lampu indikator yang menyala
Kemungkinan besar terdapat kerusakan pada rangkaian catu daya
- apakah terdengar suara derit getaran trafo switching
biasanya tegangan output tersumbat karena dan komponen yang rusak.
- apakah lampu indikator menyala tetapi TV tidak dapat dioperasikan sebagaimana mestinya
kemungkinan kerusakan terjadi pada rangkaian horizontal atau regulator. Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat karena dioda pembatas tegangan rusak.
- Tidak ada raster tapi suara baik
Rangkaian penguat video atau rangkaian penguat cahaya atau rangkaian rangkaian pembatas tegangan tinggi atau CRT ( Catode Ray Tube ) rusak.
- Sebagian gambar tergeser horizontal
Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkronisasi pada rangkaian AFC horizontal karena pemeriksaan sinyal sinkronisasi tidak sempurna
- cacat ( distorsi ) pola raster ( gambar sempit
Tegangan output horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi horizontal ( yoke ) bertambah lemah.

D. METODE PEMBELAJARAN
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
- Demonstrasi
- Penugasan

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I
a. Kegiatan Awal :
· Melakukan motivasi,
· Appersepsi
b. Kegiatan Inti
Ø Mengklasifikasikan jenis kerusakan dengan melihat gejalanya misalnya, kerusakan pada komponen, masalah koneksitas pada PCB atau kabel, masalah pada bagian mekanik
Ø Mengalokasikan kerusakan pada blok diagram
Ø Melakukan urutan pemeriksaan sesuai dengan prosedur.
Ø Menjelaskan cara mengatasi kerusakan-kerusakan yang ada pada masing-masing blok.
c. Penutup
· Memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang dijelaskan
· Menugaskan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan.

F. ALAT/ BAHAN/ SUMBER BELAJAR
b. Alat/ Bahan b. Sumber Belajar
- Televisi Trainer - Modul
- Multimeter
- Kondensator meter
- Solder dan soldering atractor, timah
G. PENILAIAN
a. Indikator
Ø Mengklasifikasikan jenis kerusakan dengan melihat gejalanya misalnya, kerusakan pada komponen, masalah koneksitas pada PCB atau kabel, masalah pada bagian mekanik dengan benar
Ø Mengalokasikan kerusakan pada blok diagram dengan benar
Ø Melakukan urutan pemeriksaan sesuai dengan prosedur
Ø Mengatasi beberapa kerusakan-kerusakan yang terjadi pada masing-masing blok dengan benar.

b. Teknik Penilaian
· Penilaian proses belajar secara tertulis
· Penilaian proses belajar Praktek

1. Sebutkan jenis kerusakan dengan melihat gejala kerusakan pada komponen, masalah

2. koneksitas pada PCB atau kabel, masalah pada bagian mekanik
3. Sebutkan 3 kerusakan yang terjadi pada masing- masing blok diagram
4. Siswa dapat melakukan urutan pemeriksaan sesuai dengan prosedur.
5. Mengatasi beberapa kerusakan-kerusakan yang terjadi pada masing-masing blok dengan benar.

Cara pengklasifikasian gejala kerusakan
- Pengukuran tegangan kerja pada posisi ON
- Pengukuran tegangan kerja pada posisi OFF
- Mencabut komponen dan pengukurannya.
- Masalah koneksitas pada PCB adalah dengan mengukur jalur yang ada pada rangkaian tersebut apakah jalur tersebut pada kondisi baik ( tidak terputus , retak, berjamur atau teroksidasi
- Kabel terhubung dengan baik dan jumper tidak terhubung singkat
- Setelah pengecekan cirri kerusakan dapat langsung mengalokasikan kerusakan-kerusakan tersebut pada blok rangkaian.
- Pemeriksaan dimulai dengan pengukuran tegangan pengecekan jalur dan pengukuran komponen pada posisi ON dan OFF.
Ada beberapa kerusakan yang terjadi pada masing-masing blok
- Apakah TV mati total dan tidak ada lampu indikator yang menyala
Kemungkinan besar terdapat kerusakan pada rangkaian catu daya
- apakah terdengar suara derit getaran trafo switching
biasanya tegangan output tersumbat karena dan komponen yang rusak.
- apakah lampu indikator menyala tetapi TV tidak dapat dioperasikan sebagaimana mestinya
kemungkinan kerusakan terjadi pada rangkaian horizontal atau regulator. Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat karena dioda pembatas tegangan rusak.
Pada dasarnya untuk melihat kerusakan-kerusakan televisi kita harus melihat ciri-ciri kerusakan. Ada beberapa urutan pemeriksaan kerusakan
- power supply
- Tuner
- Input CRT
Mengatasi kerusakan-kerusakan
- Apakah TV mati total dan tidak ada lampu indikator yang menyala
Periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output
- apakah terdengar suara derit getaran trafo switching,
Periksa tegangan output regulator jika sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB, periksa jalur distribusi tegangan dari output regulator dan rangkaian rangkaian horizontalban
Skor

- Apakah lampu indikator menyala tetapi TV tidak dapat dioperasikan sebagaimana mestinya
Periksa tegangan output dari regulator sampai beban. Jika tegangan ini tidak normal berarti rangkaian regulator terganggu ada komponen yang rusak dan perlu diganti.


Mata Pelajaran : Memperbaiki/ Merepasi Pesawat Televisi Kelas/ semester : XII ( Dua belas )/ Ganjil
Pertemuan Ke : 15 s/d 18
Alokasi Waktu : 4 x 9 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki/ Reparasi Pesawat Televisi
Kompetensi Dasar : Melakukan analisa hasil pengukuran

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Ø Siswa dapat mengetahui dan melakukan analisa hasil pengukuran yang mengacu pada skema rangkaian
Ø Siswa dapat melakukan diagnosa jenis kerusakan secara benar.

C. MATERI AJAR
Setelah diadakan pengukuran maka harus disesuaikan dengan petunjuk buku manual apakah sudah sesuai atau tidak. Jika tidak maka diadakan pengecekan ulang. Sampai sesuai dengan petunjuk buku manual dan menganalisanya jika pekerjaan sudah selesai maka pengujian rangkaian dilakukan.

Jenis kerusakan
Bagian yang rusak
Cara mengatasi
Perkiraan komponen yang rusak
Sekring (fuse) putus
Blok Power supply
Potong jalur output tegangan kerangkaian lain dengan mencabut solderan pada jumper atau kaki komponen. Kalau transistor penguat rusak, komponen yang berhubungan dengannya perlu diperiksa biasanya juga rusak. Setelah semua diganti ujilah tanpa beban(output tegangan kerangkaian lain tidak dipasang.jika tegangan normal baru boleh dipasang
Kapasitor, NTC, diode penyearah, power supply, transistor penguat power supply.
2
Sekring tidak putus, tegangan output tidak keluar, transistor penguat tidak rusak
Blok power supply (bagian osilator )
Potong jalur output tegangan kerangkaian lain dengan mencabut solderan pada jumper atau kaki komponen. Lalu, ukur tegangan output, jika ada berarti kerusakan terjadi pada rangkaian didepannya. Jika tidak bagian osilator power, periksa resistor dengan tahanan diatas 100 K ohm sebagai catu osilator.
Resistor dengan nilai tahanan diatas 100 K ohm, diode zener 12 V, diode IN4148
3
Sekring tidak putus, transistor penguat tidak rusak, tegangan output ada apabila catu ke rangkaian lain dilepas
Bukan pada blok power supply kemungkinan pada rangkaian horizontal, vertical dan suara.
Potong setiap jalur yang menghubungkanya ke rangkaian tersebut lalu ukur tegangannya . jika tegangan normal pasanglah satu-satu , lalu ukur lagi hingga ditemui kejalur mana tegangan tersebut hilang dan lanjutkan dengan memeriksa komponen.
Bagian horizontal: transistor horizontal output, yoke, dan kapasitor, bagian vertical, bagian suara : IC penguat suara.
4
Televisi hidup, gambar bergoyang/ bergerigi dipinggir, apabila suara dibesarkan goyangan makin kuat / televisi mati
Power suppy ( bagian yang berhubungan dengan tapis )
Periksa semua elektrolit kapasitor dipower, terutama kapasitor tapis 220 µF/ 400 V
Kapasitor tapis C 220 µF/ 400 V
5
Tegangan power supply naik melebihi 130 V DC
Osilator power supply
Lepaskan semua jalur output dari power supply kerangkain lainnya agar tidak merusak komponen lainnya, kemudian priksa elektrolitnya.
Kemungkinan, nilai elektrolit kondensator berubah ( mengecil ) dari nilai aslinya.
6
Gambar bergoyang sebelah tepi kiri dan kanan. Apabila suara dibesarkan, goyangan makin kuat , malah dapat menyebabkan televisi mati

Bagian tapis di power suply
Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator
Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 220 µF/ 400 V.
7
Tegangan power suppy turun / drop ( tidak normal )
Bagian control power supply
Periksa resistor dan transistor sekitar power ajustmen
Resistor yang berhubungan dengan tegangan catu 115 DC, dan transistor yang berhubungan dengan optokopler.

D. METODE PEMBELAJARAN
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
- Demonstrasi
- Praktek
- Penugasan

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I
a. Kegiatan Awal :
· Melakukan motivasi,
· Appersepsi
b. Kegiatan Inti
Ø Siswa dapat mengetahui dan melakukan analisa hasil pengukuran yang mengacu pada skema rangkaian
Ø Siswa dapat melakukan diagnosa jenis kerusakan secara benar.
c. Penutup
· Memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang dijelaskan
· Menugaskan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan.

F. ALAT/ BAHAN/ SUMBER BELAJAR
a. Alat/ Bahan b. Sumber Belajar
- Televisi Trainer - Modul
- Multimeter
- Kondensator meter
- Solder dan soldering atractor, timah

G. PENILAIAN
a. Indikator
1. Sebutkan beberapa kerusakan yang sering terjadi pada blok power supply
2. sebutkan kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada IC program
3. Sebutkan kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada tuner

b. Teknik Penilaian
· Penilaian proses belajar secara tertulis
· Penilaian proses belajar Praktek
No.
Instrumen
1.
2.
3.
Sebutkan beberapa kerusakan yang sering terjadi pada blok power supply
Sebutkan kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada IC program
Sebutkan kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada tuner

Kerusakan yang sering terjadi pada blok power supply
- televisi mati total, sekring putus
- televisi mati total, sekring tidak putus, tapi tegangan output tidak ada
- televisi mati total, sekring tidak putus, dan tegangan output ada
Kerusakan yang sering terjadi pada blok IC program
- televisi mati
- televisi hidup, tapi tidak ada gambar dan suara
- televisi hidup, gambar ada tapi warna dan suara tidak ada
- televisi hidup, tapi gambar, warna, dan suara tidak tersimpan
- televisi hidup, tapi control tidak berfungsi
Kerusakan pada tuner
- televisi tidak dapat gambar dan suara
- gambar dan suara tidak bersih
- gambar cacat atau kadang baik, kadang hilang
- tidak dapat menerima saluran UHF, tapi saluran VHF baik atau sebaliknya.



Selasa, 25 Mei 2010

rpp mengaplikasikan rangkaian listrik

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI


  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJAR

    A. IDENTITAS
    SEKOLAH : SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI
    MATA PELAJARAN : MRL
    KELAS / SEMESTER : X / GANJIL
    STANDAR KOMPETENSI : Mengaplikasikan Rangkaian Listrik
    KOMPETENSI DASAR : Memahami Konsep Rangkaian Listrik
    ALOKASI WAKTU : 20 x 45 menit


    B. TUJUAN PEMBELAJARAN
  • Siswa dapat menjelaskan Pengertian Arus listrik, Tegangan Listrik/Gaya gerak listrik (ggl) dan hambatan Listrik
  • Siswa dapat Menjelaskan timbulnya Tegangan dan Arus Listrik
  • Siswa dapat menjelaskan Simbol dan Satuan Tegangan Listrik, Arus Listrik dan hambatan Listrik
  • Siswa dapat mengidentifikasi hubungan variabel arus, tegangan, dan tahanan listrik
    Berdasarkan hukum ohm.
  • Siswa dapat mengidentifikasi variabel arus dan arus cabang dalam suatu rangkaian

  • C. MATERI PELAJARAN

  • Menjelaskan Pengertian Arus Listrik, Gaya Gerak Listrik/ Tegangan Listrik dan Hambatan Listrik
  • Menjelaskan Bagaimana Timbulnya Tegangan Listrik dan Arus listrik
  • Menerangkan Simbol dan Satuan Tegangan Listrik, Arus Listrik dan hambatan Listrik

D. Metode Pembelajaran :

  • Ceramah
  • Tanya Jawab
  • Diskusi Kelompok
  • Penugasan
  • Praktek

E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

Kegiatan Awal

  • Absensi
  • Motivasi
  • Appersepsi

Kegiatan Inti

  • Menjelaskan Konsep Muatan Listrik.Teori dasar Atom, Molekul dan senyawa
  • Menjelaskan Elektron Valensi ‘
  • Menjelaskan Benda Bermuatan Listrik
  • Menjelaskan Pengertian Arus, tegangan dan Hambatan listrik
  • Menjelaskan Hubungan Variabel Arus , tegangan dan Hambatan.
  • Menentukan Hambatan ekivalen untuk R yang terpasng seri, parel dan campuran

    Penutup
    Memberikan Kesimpulan dari materi Ajar


Pertemuan II

Kegiatan Awal

  • Absensi
  • Motivasi
  • Appersepsi

Kegiatan inti

  • Menjelaskan Kepadatan Arus, Konduktansi
  • Pengertian Arus, tegangan dan Hambatan listrik
  • Menjelaskan pengaruh Suhu terhadap Hambatan Listrik
  • Menjelaskan Hubungan Variabel Arus , tegangan dan Hambatan.

Penutup
Memberikan Kesimpulan dari materi Ajar
Pertemuan III

Kegiatan Awal

  • Absensi
  • Motivasi
  • Appersepsi

Kegiatan inti

  • Menjelaskan Hukum Ohm
  • Menyederhanakan Hubungan seri, Seri-Paralel, Campuran Hambatan
  • Menjelaskan Transformasi Segitiga Bintang-Bintang Segitiga

F. Sumber Belajar

- Modul
- Buku yang Releven
- Alat dan Bahan Praktek
- Jobsheet

G. Penilaian


1. Indikator

  • Konsep Atom dan Mutan listrik dapat Dipaham
  • Hambatan Bisa dihitung nilainya untuk variasi ynga dihubung seri, parallel dan campuran seri parallel
  • Hubungan Variabel Arus (I), tegangan (V) dan Hambatan (R) bisa di identifikasi
  • Transformasi segitiga bintang dan bintang segitiga dapat ditentukan


2. Teknik penilaian

  • Evaluasi Tertulis
  • Kerja Kelompok
  • Penugasan

3. Bentuk Penilaian

. - Essay
Instrumen

  1. Hitunglah jumlah elektron yang mengalir melalui penampang kawat selama 1 detik dengan arus listrik 1 A!
  2. Hitunglah kepadatan arus dari suatu kawat alumunium yang mempunyai diameter 4 mm dan arus listrik yang mengalir 10 A!
  3. Hitunglah resistansi suatu kawat menganin dengan panjang 100 m, yang mempunyai luas penampang 0,1 mm2. dan hambat jenisnya 50 x 10-8 ohm meter!
  4. Jelaskan Pengertian Arus, Tegangan dan Hambatan Listrik serta sebutkan Satuannya dalam (standard International)
  5. Jelaskan Bunyi Hukum Ohm
  6. Hitunglah arus dan daya yang diserap oleh setiap resistor dalam rangkaian di bawah ini:
    50V
    20V
    5W
    10W
  7. Hitunglah arus, daya dan tegangan setiap resistor dari rangkaian di bawah ini.
    12 V
    6 V
    2 W
    4 W
    6 W
  8. Berapakah besar hambatan pengganti antara A dan B, bila besarnya hambatan yang terpasang masing-masing adalah 20 Ohm !
  9. Hitunglah hambatan ekivalen antara A dan B dari rangkaian di bawah ini dalam !